Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan
pembentukan persenyawaan kompleks (ion kompleks atau garam yang sukar mengion),
Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling
mengkompleks, membentuk hasil berupa kompleks. Reaksi–reaksi pembentukan
kompleks atau yang menyangkut kompleks banyak sekali dan penerapannya juga banyak,
tidak hanya dalam titrasi. (Khopkar, 2002).
Jenis Ligan
1. Unidentat : Ligan yang mempunyai 1 gugus donor pasangan elektron.. Contoh
: NH3, CN.
2. Bidentat : Ligan yang mempunyai 2 gugus donor pasangan elektron.. Contoh
: Etilendiamin.
3. Polidentat : Ligan yang mempunyai banyak gugus donor pasangan electron. Contoh
: asam etilendiamintetraasetat (EDTA).
Indikator Logam
Senyawa yang dapat membentuk kompleks dengan suatu ion logam, dan
larutan indikator bebas yang mempunyai warna yang berbeda dengan larutan
kompleks indikator.
Syarat-syarat indikator logam
1. Stabilitas dari ikatan kompleks
indikator-logam harus lebih rendah daripada ikatan kompleks logam-EDTA.
2. Terjadi perubahan warna pada range pH
yang ditetapkan, dimana terjadi pembentukan kompleks stabil.
3. Perubahan warna terjadi oleh adanya
indicator bebas dari kompleks logam dalam larutan, karena sejumlah eqivalen
EDTA ditambahkan untuk membentuk kompleks logam-EDTA.
Salah satu tipe reaksi kimia yang berlaku sebagai
dasar penentuan titrimetrik melibatkan pembentukan (formasi) kompleks atau ion
kompleks yang larut namun sedikit terdisosiasi. Kompleks yang dimaksud di sini
adalah kompleks yang dibentuk melalui reaksi ion logam, sebuah kation, dengan sebuah
anion atau molekul netral (Basset, 1994).
Titrasi kompleksometri juga dikenal sebagai reaksi
yang meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks ataupun pembentukan molekul
netral yang terdisosiasi dalam larutan. Persyaratan mendasar terbentuknya kompleks
demikian adalah tingkat kelarutan tinggi. Selain titrasi komplek biasa seperti
di atas, dikenal pula kompleksometri yang dikenal sebagai titrasi kelatometri,
seperti yang menyangkut penggunaan EDTA. Gugus-yang
terikat pada ion pusat, disebut ligan, dan dalam larutan air.(Khopkar, 2002).
Titrasi dapat ditentukan dengan adanya penambahan
indikator yang berguna sebagai tanda tercapai titik akhir titrasi. Ada lima
syarat suatu indikator ion logam dapat digunakan pada pendeteksian visual dari
titik-titik akhir yaitu reaksi warna harus sedemikian sehingga sebelum titik
akhir, bila hampir semua ion logam telah berkompleks dengan EDTA, larutan akan
berwarna kuat. Kedua, reaksi warna itu haruslah spesifik (khusus), atau
sedikitnya selektif. Ketiga, kompleks-indikator logam itu harus memiliki
kestabilan yang cukup, kalau tidak, karena disosiasi, tak akan diperoleh
perubahan warna yang tajam. Namun, kompleks-indikator logam itu harus kurang
stabil dibanding kompleks logam-EDTA untuk menjamin agar pada titik akhir, EDTA
memindahkan ion-ion logam dari kompleks-indikator logam ke kompleks logam-EDTA
harus tajam dan cepat. Kelima, kontras warna antara indikator bebas dan
kompleks-indikator logam harus sedemikian sehingga mudah diamati. Indikator
harus sangat peka terhadap ion logam (yaitu, terhadap pM) sehingga perubahan
warna terjadi sedikit mungkin dengan titik ekuivalen. Terakhir, penentuan Ca
dan Mg dapat dilakukan dengan titrasi EDTA, pH untuk titrasi adalah 10 dengan
indikator eriochrome black T. Pada pH tinggi, 12, Mg(OH)2 akan
mengendap, sehingga EDTA dapat dikonsumsi hanya oleh Ca2+ dengan
indikator murexide (Basset, 1994).
Asam etilen diamin tetra asetat atau yang lebih dikenal dengan EDTA,
merupakan salah satu jenis asam amina polikarboksilat. EDTA sebenarnya adalah
ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion logam lewat kedua
nitrogen dan keempat gugus karboksil-nya atau disebut ligan multidentat yang
mengandung lebih dari dua atom koordinasi per molekul, misalnya asam
1,2-diaminoetanatetraasetat (asametilenadiamina tetraasetat, EDTA) yang
mempunyai dua atom nitrogen – penyumbang dan empat atom oksigen penyumbang
dalam molekul (Rival, 1995).
Suatu EDTA dapat membentuk senyawa kompleks yang mantap dengan sejumlah
besar ion logam sehingga EDTA merupakan ligan yang tidak selektif. Dalam
larutan yang agak asam, dapat terjadi protonasi parsial EDTA tanpa pematahan
sempurna kompleks logam, yang menghasilkan spesies seperti CuHY-.
Ternyata bila beberapa ion logam yang ada dalam larutan tersebut maka titrasi
dengan EDTA akan menunjukkan jumlah semua ion logam yang ada dalam larutan
tersebut (Harjadi, 1993).
Selektivitas kompleks dapat diatur dengan
pengendalian pH, misal Mg, Ca, Cr, dan Ba dapat dititrasi pada pH = 11 EDTA.
Sebagian besar titrasi kompleksometri mempergunakan indikator yang juga
bertindak sebagai pengompleks dan tentu saja kompleks logamnya mempunyai warna
yang berbeda dengan pengompleksnya sendiri. Indikator demikian disebut
indikator metalokromat. Indikator jenis ini contohnya adalah Eriochrome black
T; pyrocatechol violet; xylenol orange; calmagit; 1-(2-piridil-azonaftol), PAN,
zincon, asam salisilat, metafalein dan calcein blue (Khopkar, 2002).
Cara Kerja
Standarisasi larutan EDTA 0,01M
1. 25 mL larutan Kalsium Karbonat standar
2. Diencerkan dalam labu ukur 250 mL
3. Dipipet 25 mL larutan hasil pengenceran ke dalam labu erlenmeyer
4. Ditambah 2 mL larutan buffer
5. Ditambah dengan 0,5 mL larutan Mg EDTA
6. Ditambah indikator EBT
7. Dititrasi dengan larutan EDTA yang akan ditentukan konsentrasinya (+- 0,01M)
8. Titrasi hingga terjadi perubahan warna dari merah keunguan menjadi biru
9. Lakukan duplo
10. Hitung konsentrasi EDTA
Reaksinya : Ca2+ + H2Y2- ---> CaY2- + 2H+
Perhitungan : mol CaCO3 = mol EDTA ....(V.M) CaCO3 = (V.M) EDTA
Kesadahan total
1. 25 mL sampel air
2. Dimasukkan ke
Erlenmeyer 250ml
3. Ditambahkan dengan 1 ml
larutan buffer
4. Ditambah 0,5 ml larutan
Mg-EDTA
5. Ditambah 0,25mL larutan indikator EBT
6. Dititrasi dengan EDTA
0,01 M
7. Diamati hingga terjadi
perubahan warna merah keunguan menjadi biru
8. Diusahakan titrasi
tidak lebih dari 5 menit
9. Hitung kesadahan total air dalam ppm CaCO3
ppm CaCO3 = (V.M)EDTA x (1000/V sampel) x mr CaCO3
Kesadahan permanen
1. 10 mL sampel air
2. Dimasukkan ke dalam
beaker glass
3. Didihkan perlahan
selama 20-30 menit
4.Didinginkan
5. Disaring dalam labu
ukur 250 mL
6. Dimasukkan filtrat
sampai tanda batas
7. Dititrasi dengan
prosedur yang sama dengan kesadahan total
8. Hitung ppm kesadahan permanen
ppm CaCO3 = (V.M)EDTA x (1000/V sampel) x mr CaCO3
Kesadahan sementara
Ppm Kesadahan sementara = (Ppm Kesadahan
total)-(ppm kesadahan permanen)
Pada percobaan ini, menetukan
tingkat kesadahan suatu sampel air menggunakan reaksi pembentukan ion
kompleks. Pada tahapn awal dilakukan titrasi untuk menstandarisasi EDTA agar
diketahui konsentrasi EDTA yang akan digunakan. Selanjutnya melakukan percobaan
penentuan kesadahan total air dengan mentitrasi 50 ml air dengan ditambahkan
larutan buffer pH 10. Penambahan buffer pH 10 bertujuan untuk mempertahankan pH
agar diperoleh titik akhir yang tepat. Lalu ditambahkan 5 tetes EBT, penambahan
EBT itu karena EBT merupakan indicator yang dapat membentuk senyawa kompleks
dengan ion logam yang digunakan yaitu Mg-EDTA. Mg-EDTA tersebut dapat membentuk
kompleks yang kuat sehingga diperoleh titik akhir yang benar. Titik akhir dalam
titrasi ditandai dengan perubahan warna larutan dari warna merah ungu menjadi
biru. Titrasi dilakukan duplo agar diketahui hasil titrasi yang digunakan
relative dekat dengan hasil pengukuran volume yang dibutuhkan untuk mencapai
titik ekuivalen. Reaksi dan perubahan EBT yang terjadi sebgai berikut :
Mg 2+ + H2Y-
→ MgY2-
+ 2H+
Merah ungu
MgD- + H2Y2- → MgY2- + HD2-
+ H+
Biru
#Semoga bermanfaat
Harrah's Casino & Hotel - MapyRO
BalasHapusHarrah's Casino 밀양 출장샵 & Hotel. Harrah's Casino & Hotel - 영주 출장샵 Las Vegas. 경주 출장마사지 3131 South Las Vegas 오산 출장마사지 Blvd. South Las Vegas, 시흥 출장안마 NV 89109. Phone: (702) 770-7654