Pewarnaan Gram Positif dan Negatif
I.
Judul
Pewarnaan Gram Positif dan Gram
Negatif
II.
Tujuan
Memahami dan dapat melakukan pewarnaan positif dan negatif
pada bakteri
Membedakan dan menentukan bakteri gram positif dan
bakteri gram negatif
Mengamati morfologi bakteri Bacillus substillis dan Escherichia
coli
III.
Dasar
Teori
Mikroorganisme yang ada di alam ini
mempunyai morfologi, struktur, dan sifat-sifat yang khas, begitu pula dengan
bakteri. Bakteri yang hidup hamper tidak berwarna dan kontras dengan air.
Supaya bakteri dapat dilihat dengan mudah dan dipelajari maka tingkat sel
kontras itu dapat ditingkatkan dengan cara pewarnaan. Salah satu cara untuk mengamati
bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk diidentifikasi ialah dengan metode
pengecatan atau pewarnaan. (Dwijoseputro, 1981). Bakteri memiliki beberapa bentuk
yaitu basil (tongkat), coccus, spirilum. Bakteri yang berbentuk tongkat maupun
kokus dibagi menjadi beberapa macam. Pada bentuk basil pembagiannya yaitu basil
tunggal, diplobasil, dan tripobasil.Sedangkan pada coccus dibagi menjadi
monococcus, diplococcus, sampai stophylococcus. Khusus pada spirilum hanya
dibagi dua yaitu setengah melengkung dan melengkung. Melihat dan mengamati
bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit, karena selain bakteri itu tidak
berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka
dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu cara
yang paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi. (Alcamo,
I.E, 1996).
Ada
beberapa macam pewarnaan, yaitu
Pewarnaan sederhana merupakan teknik pewarnaan yang
paling banyak digunakan. Disebut sederhana karena hanya menggunakan satu jenis zat
warna untuk mewarnai organisme tersebut. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi
dengan pewarnaan-pewarnaan sederhana karena sitoplasamanya bersifat basofilik
(suka dengan basa). Zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana
umumnya bersifat alkolin. Dengan pewarnaan sederhana dapat mengetahui bentuk
dan rangkaian sel-sel bakteri. Pewarna basa yang biasa digunakan untuk
pewarnaan sederhana ialah metilen biru, kristal violet, dan karbol fuehsin yang
mana pewarnaan sederhana ini dibagi lagi menjadi dua jenis pewarnaan.
Pewarnaan Asam
Merupakan pewarnaan yang menggunakan satu macam zat warna
dengan tujuan hanya untuk melihat bentuk sel. Adapun zat warna yang dipakai
dalam pewarnaan positif adalah metilen biru dan air furksin.
Pewarnaan Basa
Pewarnaan
basa atau negatif merupakan metode pewarnaan untuk mewarnai bakteri tetapi
mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan ini
mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang). Teknik ini berguna untuk
menentukan morfologi dan ukuran sel. Metode ini menggunakan cat nigrosin atau
tinta cina. (Tjitrosomo, 1982)
Pewarnaan Diferensial (Gram) adalah suatu metode empiris untuk
membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram positif dan
gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini
diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram
(1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan
antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae. Bakteri Gram-negatif
adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode
pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan mempertahankan zat warna metil ungu
gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram negatif tidak. Pada
uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal (counterstain) ditambahkan setelah
metil ungu, yang membuat semua bakteri gram negatif menjadi berwarna merah atau
merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri
ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka.
Bakteri Gram Negatif
Bakteri
gram negative adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu
pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan mempertahankan warna ungu
gelap setelah dicuci dengan alcohol, sementara bakteri gram negative tidak.
Bakteri
Gram Positif
Bakteri
gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu
proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah
mikroskop, sedangkan bakteri gram negative akan berwarna merah muda. Perbedaan
klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan
struktur dinding sel bakteri (Aditya,2010)
Teknik Pewarnaan bukan pekerjaan
yang sulit tapi perlu ketelitian dan kecermatan bekerja serta mengikuti aturan
dasar yang berlaku. (Dwidjoseputro.1981). Pengamatan bentuk dan ukuran sel
bakteri akan tampak jelas jika dilakukan pewarnaan terhadap sel. Metode
pewarnaan sel bakteri ini pertama kali dikembangkan oleh Christian Gram pada
tahun 1884 yaitu seorang ahli bakteriologi Denmark. Dia mengembangkan prosedur
pewarnaan ini selagi mencari suatu metode untuk memperlihatkan bakteri
pneumokokus pada jaringan paru-paru pasien yang mati karena pneumonia. Selain
itu dia melihat bahwa beberapa spesies bakteri dapat dibedakan dengan prosedur
pewarnaan ini. Berhasil atau tidaknya pewarnaan sangat ditentukan oleh waktu
pemberian warna dan umur biakan yang akan diwarnai (umur biakan paling baik
adalah 24jam). (Kawuri, dkk, 2007) Perbedaan tebal tipisnya struktur peptidoglikan
menentukan mekanisme yang spesifik terhadap penyerapan zat warna. Sifat ini
dipergunakan untuk membantu identifikasi suatu bakteri sehingga dikenal adanya
bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Bentuk dasar bakteri terdiri
atas bentuk bulat (kokus), batang (basil), dan spiral (spirilia) seerta
terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil. (Pelczar, dkk,
1986)
IV.
Alat
dan Bahan
Alat
yang digunakan:
Botol semprot
Jarum Ose
Kaca preparat
Kaca penutup
Mikroskop
Pembakar Bunsen
Bahan
yang digunakan:
Akuades
Air kran
Alkohol 70% (desinfektan)
Alkohol 96%
Biakan bakteri Escherichia
coli
Biakan bakteri Bacillus
substillis
Kristal violet
Lugol
Safranin
V.
Cara
Kerja
Kaca objek dan kaca
penutup
Dicuci dengan air
Dibersihkan dengan alcohol
Dikeringkan
Diteteskan
1 tetes akuades di bagian tengah
Kaca objek dengan
tetesan akuades
Ditambahkan
sampel bakteri dengan jarum ose dari biakan murni
Diratakan dengan jarum ose
Difiksasi
Bakteri pada kaca
objek
Ditambah
violet hingga terendam selama 1 menit
Dicuci
di air mengalir perlahan
Ditambahkan
lugol hingga terendam selama 1 menit
Dicuci
di air mengalir perlahan
Ditetesi
pertetes alcohol 96% selama 5 detik
Dicuci
di air mengalir perlahan
Diteteskan
safranin hingga terendam bakterinya selama 1menit
Dicuci
di air mengalir perlahan
Dikeringkan di udara
Bakteri hasil
pewarnaan
Diamati
di bawah mikroskop
Morfologi dan
cirri-ciri bakteri gram positif dan negatif
VI.
Daftar
Pustaka
Alcamo,
I.E. 1996. Fundamentl of Microbiology, 5th
Edition. Addison Wesly Longman, Inc: New York.
Anggita.
2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. UIN
SGD: Bandung.
Dwijoseputro.
1981. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan:
Surabaya.
Kawuri,
R,Y Ramona, dkk. 2007. Buku Ajar
Mikrobiologi Farmasi. UNUD: Bukit Jimbaran
Pelczar
Jr, dkk. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. UI
Press: Jakarta.
Tjitrosomo.
1982. Dunia Mikroba. Bharata Karya:
Jakarta.
Aditya, Mushoffa. 2010. Teknik Pewarnaan Bakteri. http://mushoffaditya.blogspot.com/2010/01/teknik-pewarnaan-bakteri.html
(diunduh 11 November 2012 pukul 20.46 wib)
Eri
Tirtayasa. 2011. Perbedaan dasar bakteri
gram. http://Eri08tirtayasa.blogspot.com/2011/03/perbedaan-dasar-antara-bakteri-gram.html?m=1
(diunduh tanggal 12 november pukul 19.34 wib)
Komentar
Posting Komentar